Rabu, 05 Desember 2012

POLANTAS BOYOLALI DILENGKAPI SPEEDGUN


BOYOLALI–Pelaksanaan Operasi Zebra 2012 oleh jajaran Satlantas Polres Boyolali di wilayah Kota Susu dilengkapi dengan penggunaan speedgun, yang berfungsi sebagai pengukur kecepatan laju kendaraan bermotor.
Pemantauan tersebut dilakukan petugas Satlantas, khususnya terhadap berbagai jenis kendaraan bermotor yang melewati jalur cepat. Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Sugino mengemukakan pemantauan kecepatan laju kendaraan dengan speedgun tersebut ditingkatkan, terutama untuk memantau kecepatan kendaraan berat, seperti mobil pribadi, maupun angkutan umum,

Jumat, 23 November 2012

JEMBATAN AMBROL DIGERUS BANJIR


BOYOLALI- Gara- gara hujan deras, jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Ampel ambrol. Akibatnya, hubungan warga Desa Kembang dengan Desa Tanduk dan Desa Gladagsari terganggu. Menurut Sukiman (56), warga setempat, jembatan tersebut ambrol saat hujan deras, pekan lalu.
Hujan deras kemudian diikuti banjir Sungai Ngadon. Akibatnya, banjir menggerus kedua sisi fondasi jembatan hingga ambrol. Beruntung tidak ada warga yang sedang melintas karena peristiwa itu terjadi pukul 23.00. “Kejadian ini sudah dilaporkan kepada perangkat desa yang diteruskan ke Muspika Ampel,” katanya, kemarin.

Rabu, 21 November 2012

DIPAKSA BELI LAPTOP, GURU SERTIFIKASI SAMBAT



BOYOLALI–DPRD Kabupaten Boyolali dan Masyarakat Transparansi Boyolali, mengaku dibanjiri aduan dari kalangan guru sertifikasi di wilayah itu.
Para guru tersebut merasa dipaksa untuk membeli laptop yang difasilitasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat.
Presidium Masyarakat Transparansi Boyolali, Bramastia mengemukakan pihaknya menerima banyak keluhan dari para guru sertifikasi karena mereka, termasuk yang sudah memiliki laptop, diwajibkan untuk membeli laptop yang difasilitasi Disdikpora. Harga yang ditawarkan untuk pembelian laptop tersebut sekitar Rp5,6 juta, yang juga bisa dibayar dengan sistem kredit.
Penawaran itu juga diperkuat dengan adanya surat edaran (SE) di tingkat UPTD ke sekolah-sekolah. Menurut Bramastia, semestinya pihak Disdikpora

" PEMBODOHAN" KONSUMEN ALFAMART

Bila dilihat dari logo dan semboyan Alfamart yang mengatakan BELANJA PUAS, HARGA PAS tentu sangat menarik.namun kenyataanya apa demikian??????
beberapa hari yang lalu saya belanja di toko swalayan Alfamart di dekat rumah saya ( Boyolali bagian Utara). saya belanja satu macam produk yang jelas-jelas di label harga yang menempel di etalase harganya Rp12.400,- . Eeeee....pas mau bayar dikasir harganya kok Rp 16.700.-. kalau dikomplain alasanya macem-macem.
Bukan cuma sekali itu. saya pernah belanja di Alfamart di kawasan jalan Solo- Jogja, di jalan Magelang, Yogyakarta, beberapa Alfamart dikota Solo, saya mengalami masalah yang sama. Harga tertera di etalase tidak sama dengan harga dikasir. Jadi hati-hati kalau belanja di Alfamart, HARGANYA suka "MENIPU".
Mohon managemen Alfamart diperbaiki atau ganti sloganya "BELANJA TIDAK PUAS, HARGA TIDAK PAS'

BEKAS KANTOR SKPD BOYOLALI SIAP DILELANG



BOYOLALI – Lahan dan bekas kantor sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang direlokasi ke kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali terpadu di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, telah banyak dilirik investor. Pemkab menyatakan siap melelang aset-aset tersebut.
Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Boyolali, Widodo Munir Ahmadi, mengemukakan aset Pemkab berupa lahan dan kantor yang ditinggalkan sejumlah SKPD yang direlokasi ke Kelurahan Kemiri tersebut selain dijual, juga dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk kegiatan ekonomi.
Namun untuk merealisasikan penjualan atau kerja sama dengan pihak ketiga atas pemanfaatan aset-aset tersebut, lanjutnya, akan diawali dengan

BOYOLALI RAWAN BENCANA ANGIN RIBUT



BOYOLALI – Sebanyak 12 dari 19 kecamatan di Boyolali berpotensi rawan bencana angin ribut. Keduabelas kecamatan itu tersebar di wilayah Boyolali Timut, Tengah, utara dan barat.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pedanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, dua belas kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cepogo, Nogosari, Simo, Sambi, Ngemplak, Musuk, Selo, Boyolali, Juwangi, Kemusu, Wonosegoro dan Ampel.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Boyolali, Purwanto, sejak 2008 hingga 2011, angin rebut merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Boyolali. Ia menerangkan, pada 2008, terjadi 20 kali bencana angin ribut, disusul 29 kali pada 2009, 38 kali pada 2010, dan pada 2011 tercatat 25 bencana angin ribut terjadi.
“Sementara berdasarkan data laporan kejadian bencana Kabupaten Boyolali, per Januari hingga Oktober 2012 , tercatat 21 kali terjadi angin ribut. Jumlah tersebut belum termasuk kejadian terakhir yang menimpa Kecamatan Karanggede dan Kecamatan Kemusu beberapa saat lalu. Meski ada 12 kecamatan yang berpotensi terkena bencana angin ribut, kecamatan yang terletak di Boyolali utara seperti Kecamatan Juwangi, Kecamatan Wonosegoro dan Kecamatan Kemusu memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan dengan kecamatan lainnya,” katanya kepada Solopos.com di kantornya, Selasa (20/11/2012).