Jumat, 23 November 2012

JEMBATAN AMBROL DIGERUS BANJIR


BOYOLALI- Gara- gara hujan deras, jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Ampel ambrol. Akibatnya, hubungan warga Desa Kembang dengan Desa Tanduk dan Desa Gladagsari terganggu. Menurut Sukiman (56), warga setempat, jembatan tersebut ambrol saat hujan deras, pekan lalu.
Hujan deras kemudian diikuti banjir Sungai Ngadon. Akibatnya, banjir menggerus kedua sisi fondasi jembatan hingga ambrol. Beruntung tidak ada warga yang sedang melintas karena peristiwa itu terjadi pukul 23.00. “Kejadian ini sudah dilaporkan kepada perangkat desa yang diteruskan ke Muspika Ampel,” katanya, kemarin.
Ngatman (45), warga lainnya mengungkapkan, akibat jembatan ambrol warga harus memutar sejauh 2 km. Sebagian warga lainnya memilih menyeberangi sungai untuk mempersingkat jarak. Hanya penyeberangan sungai hanya bisa dilalukan saat sungai tidak banjir. Biasanya warga menitipkan sepeda atau motor di rumah warga di seberang jembatan. “Kebanyakan anak sekolah.”
Rapuh
Ambrolnya jembatan diduga karena kondisi jembatan sudah rapuh. “Jembatan itu dibangun tahun 70-an lalu. Kondisinya sudah sangat rapuh. Warga pernah mengecek dengan cara mengetuk-ketuk pondasi jembatan, ternyata temboknya mudah rusak. Warga sudah pernah melaporkan kondisi jembatan itu ke kantor kecamatan.”
Warga, lanjut dia, pesimistis jembatan bakal secepatnya diperbaiki karena butuh anggaran sangat besar. Kini warga sudah mulai bergotong royong untuk membuat jembatan darurat. Tujuannya, agar jembatan bisa dilalui pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.
Pembangunan jembatan darurat dilakukan secara bergotong royong. Sebagian warga menebang bambu untuk membuat alas jembatan. Sebagian lagi membuat tembok atau pondasi jembatan. Warga juga memasang tiga buah besi untuk memperkuat jembatan darurat. “Kendalanya adalah hujan yang turun hampir setiap hari.” (G10-89)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentarnya.